yuk, langsung aja.. disini kita bakal ngomongin soal terapi dari berbagai pendekatan
1. Pendekatan Psikoanalisis
Tokoh
|
Dasar Filosofi
|
Konsep
|
Tujuan
|
Hubungan Tarapeutik
|
Teknik penerapan
|
kekurangan
|
Sigmund
Freud
|
-
Sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat
tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi.
-
Memberikan pandangan dan menemukan cakrawala baru,
misalnya membangkitkan minat terhadap motivasi tingkah laku.
-
Sumbangannya,
1.
kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman terhadap sifat
manusia bisa diterapkan pada peredaan penderitaan manusia
2.
T.L diketahui sering ditentukan oleh factor- factor tak sadar
3.
perkembangan pada masa dini kanak- kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap
kepribadian dimasa dewasa
4.
teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami
cara- cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan
mengandaikan adanya mekanisme- mekanisme yang bekerja untuk menghindari
luapan- kecemasan
5.
pendekatan psikoanalitik telah memberikan cara- cara mencari keterangan dari
ketidaksadaran melalui analisis atas mimpi- mimpi, resistensi- resistensi,
dan transferensi- transferensi.
|
-
Struktur kepribadian
1. id
2. ego
3. super ego
- Pandangan
tentang sifat manusia
- Kesadaran dan ketidaksadaran
- kecemasan
- Mekanisme-
mekanisme pertahanan ego
1. penyangkalan
2. proyeksi
3. fiksasi
4. regresi
5. rasionalisasi
6. sublimasi
7. displacement
8. reepresi
9. formassi reaksi
- perkembangan
kepribadian
1. pentingnya perkembangan awal
2. oral
3. anal
4. phallic
5. laten
6. genital
|
Membentuk
kembali struktur karakter individual dengan jalan membuat kesadaran yang tak
disadari di dalam diri klien
|
-
Fungsi dan peran terapis
-
Pengalaman klien dalam terapi
-
Hubungan antara terapi dan klien
|
-
Asosiasi bebas
-
Penafsiran
-
Analisis mimpi
-
Analisis dan penafsiran resistensi
-
Analisis dan penafsiran resistensi
|
-
Memperhatikan factor- factor seperti waktu, biaya,
dan jumlah analisis yang ada- penerapan- penerapan praktis metode
psikoanalitik amat terbatas
-
Tujuan- tujuan terapi psikoanalitik secara radikal
tidak cocok untuk situasi konseling yang khas
-
Tidak berarti bahwa konselor harus terpaku pada
masa lampau klien, menggali dan membahasnya, secara eksklusif, tetapi berarti
bahwa pengabaian pengalaman- pengalaman masa dini sebagai determinan- determinan
konflik- konflik yang terjadi sekarang membatasi kemampuan konselor untuk
membantu pertumbuhan kliennya.
-
Tidak bisa diperiksa oleh metode- metode
eksperimental.
รจ Banyak hal
yang terdapat pada psikologi Freudian yang bisa diperiksa oleh metode- metode
klinis, termasuk sejarah- sejarah kasus dan observasi.s
|
2. Pendekatan Client- Centered
Tokoh
|
Dasar Filosofi
|
Konsep
|
Tujuan
|
Hubungan Tarapeutik
|
Teknik penerapan
|
kekurangan
|
Carl
R. Rogers
|
-
Mengembangkan terapi C.C sebagai reaksi terhadap
apa yang disebutnya keterbatasan- keterbatasan mendasar dari psikoanalisis
-
Cabang khusus dari terapi humanistic yang
menggarisbawahi tindakan mengalami klien berikut dunia subjektif dan
fenomenalnya
|
-
Pandangan tentang sifat manusia
|
Menciptakan
iklim yang kondusif bagi usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi
yang berfungsi penuh
|
-
Fungsi dan peran terapis
-
Pengalaman klien dalam terapi
-
Hubungan antara terapi dan klien
|
-
Tempat teknik- teknik dalam pendekatan C. C
-
Periode- periode perkembangan terapi C. C
1.
periode 1 (1940- 1950): Psikoterapi nondirektif
2.
periode 2 (1950- 1957): psikoterapi reflektif
3.
periode 3 (1957- 1970): terapi eksperiensial
- penerapan di sekolah: proses belajar-
mengajar
|
-
Sejumalah praktisi menyalahtafsirkan atau
menyederhanakan sikap- sikap sentral dari posisi C. C
-
Adanya jalan yang menyebabkan sejumlah praktisi
menjadi terlalu terpusat pada klien sehingga mereka sendiri kehilangan rasa
sebagai pribadi yang unik
-
C. C tidak lebih dari pada teknik mendengar dan
merefleksikan
-
Keotentikan dan keselarasan terapis demikian vital
sehingga terapis yang berpraktik dalam kerangka C. C harus wajar dalam
bertindak dan harus menemukan suatu cara mengungkapkan reaksi- reaksinya
terhadap klien. Jika tidak demikian, kemungkinan yang nyata adalah terapi C.
C akan dikecilkan menjadi suatu corak kerja yang ramah dan aman, tetapi tidak
membuahkan hasil.
|
3. Terapi Analisi Transaksional
Tokoh
|
Dasar Filosofi
|
Konsep
|
Tujuan
|
Hubungan Tarapeutik
|
Teknik penerapan
|
kekurangan
|
Eric
Berne
|
Ada didalam kata pengantar
|
-
Pandangan tentang sifat manusia
-
Perwakilan- perwakilan ego
-
Scenario- scenario kehidupan dan posisi psikologis
dasar
-
Kebutuhan manusia akan belaian
-
Permainan- permainan yang kita mainkan
|
Membantu
klien dalam membuat putusan- putusan baru yang menyangkut tingkah laku
sekarang dan arah hidupnya
|
-
Fungsi dan peran terapi
-
Pengalaman klien dalam terapi
-
Hubungan antara terapi dan klien
|
-
Penerapan pada kelompok
-
Procedur- prosedur tarapeutik
· Analisis
structural
· Metode- metode
ditaktif
· Analisis
transaksional
· Kursi kosong
· Permainan
peran
· Percontohan
keluarga
· Analisis
upacara, hiburan, permainan
· Analisis
permainan dan ketegangan
· Analisis
skenario
|
-
Tidak memasukan diri (nilai- nilai, perasaan, dan
reaksi- reaksinya terhadap klien, dan sebagainya kedalam transaksi dengan
klien)
-
Tidak menemukan dalam AT suatu penekanan yang kuat
pada keontektikan terapian atau pada hubungan pribadi- ke- pribadi dengan
klien sehingga terapis AT bisa menyembunyikan diri dibawah selimut kategori-
kategori, struktur- struktur, pemberian label, dan analisis transaksional
-
Mengutamakan pengalaman intelektual sehingga klien
bisa memahami secara intelektual berbagai hal, tetapi tidak merasakan dan
mengalami aspek- aspek dirinya sendiri
-
Memberikan penekanan hanya pada taraf kognitif,
sehingga AT menjadi suatu cara yang eksklusif bagi pertumbuhan tampaknya
berarti membatasi pertumbuhan tersebut
-
Pengabaian terhadap aspek- aspek emosional
|
4. Terapi Rasional- Emosi
Tokoh
|
Dasar Filosofi
|
Konsep
|
Tujuan
|
Hubungan Tarapeutik
|
Teknik penerapan
|
kekurangan
|
Albert
Ellis
|
- Sebagai bahan
pembahassan berdasarkan pemikiran bahwa TRE bisa menantang para mahasiswa u/
berfikir ttg sejumlah masalah dasar yg mendasari konseling dan
psikoterapinya.
- TREterpisah
secara radikal dari beberapa system lain, TRE lebih banyak kesamaanya dengan
terapi- terapi yg berorientasi kognitif- TL- tindakan dalam arti
menitikberatkan berfikir, menilai, memutuskan, menganalisis, dan bertindak
- TRE sangat
didaktik dan sangat direktif serta lebih banyak berurusan dengan dimensi-
dimensi pikiran dari pada dengan dimensi- dimensi perasaan
- Sangat tajam
perbedaanya dalam persoalan nilai dan perlunya suatu hubungan pribadi antara
klien dan terapis
|
-
Pandangan tentang sifat manusia
-
TRE dan teori kepribadian
-
Teori A- B- C tentang kepribadian
|
Meminimalkan
pandangan yang mengalahkan diri dari klien dan membantu klien untuk
memperoleh filsafat hidup yang lebih realistik
|
-
Fungsi dan peran terapi
-
Pengalaman klien dalam terapi
-
Hubungan antara terapi dan klien
|
-
Teknik- tekni dan procedur-
prosedur utama TRE
-
Penerapan pada terapi individual
-
Penerapan pada terapi di kelompok
|
-
Karena pendekatan ini sangat daidaktik, penulis
yakin bahwa terapis perlu mengenal dirinya sendiri dengan baik dan hati- hati
agar tidak hanya memaksakan filsafat hidupnya sendiri kepada kliennya
-
Fakta bahwa terapis rasional memegang suatu posisi
konfrontif menimbulkan bahaya- bahaya tertentu
-
Karena terpis memiliki kekuasaan besar yang
dihasilkan oleh sikap persuasive dan direktifnya, kerugian psikologis lebih
mungkin terjadi dalam TRE
-
Ada bahaya bahwa terapis yang tak terlatih yang
menggunakan TRE memandang terapi sebagai “pencecaran” klien dengan persuasi,
indoktrinasi, logika, dan nasihat.
|
5. Terapi Realitas
Tokoh
|
Dasar Filosofi
|
Konsep
|
Tujuan
|
Hub.
Tarapeutik
|
Teknik penerapan
|
kekurangan
|
William
Glasser
|
-
Terapi realistis adalah suatu system yang
difokuskan pada tingkah laku sekarang
-
Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta
mengonfrontasikan klien dengan cara- cara yang bisa membantu klien menghadapi
kenyataan dan memenuhi kebutuhan- kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya
sendiri ataupun orang lain.
-
Intinya adalah penerimaan tanggung jawab pribadi
yang dipersamakan dengan kesehatan mental
-
Mengembangkan TR dari keyakinan bahwa psikiatri
konvensional sebagian besar berlandaskan asumsi- asumsi yang keliru.
-
TR menguraikan prinsip- prinsip dan prosedur yang
dirancang untuk membantu orang- orang dalam mencapai suatu “identitas
keberhasilan”
-
TR adalah suatu bentuk modifikasi TL karena, dalam
penerapan- penerapan institusionalnya, merupakan tipe pengondisian operan
yang tidak ketat.
|
-
Pandangan tentang sifat manusia
-
Ciri- ciri TR
|
Membantu
seseorang untuk mencapai otonomi.
Pada
dasarnya otonomi adalah kematangan yg diperlukan bagi kemampuan seseorang
untuk mengganti lingkungan dg dukungan internal.
Kematangan
ini menyiratkan bahwa orang:
-
Mampu bertanggung jawab atas siapa mereka dan
ingin menjadi apa mereka sertamengembangkan rencana- rencana yg bertanggung
jawab dan realistis guna mencapi tujuan- tujuan mereka.
-
Membantu orang dalam menentukan dan memperjelas
tujuan- tujuan mereka
-
Membantu mereka dalam menjelaskan cara- cara
mereka menghambat kemajuan ke arah tujuan- tujuan yang ditentukan oleh mereka
sendiri
-
Membantu klien menemukan alternative- alternative
dalam mencapai tujuan- tujuan, tetapi klien sendiri yang menetapkkan tujuan-
tujuan terapi
|
-
Fungsi dan peran terapi
-
Pengalaman klien dalam terapi
-
Hubungan antara terapi dan klien
|
-
Teknik- tekni dan procedur- prosedur utama
-
Penerapan pada situasi- situasi konseling
-
Penerapan di sekolah
|
-
Tidak memberikan penekanan yang cukup pada
dinamika- dinamika tak sadar dan pada masa lampau individu sebagai salah satu
determinan dari TLnya sekarang. Sementara tampaknya menerima peran masa
lampau dan ketidaksadaran sebagai factor- factor kausal dari TL sekarang,
dilain pihak ia menolak nilai factor- factor tersebut dalam memodifikasi TL
sekarang.
-
TR bisa menjadi suatu tipe campur tangan yang
dangkal karena ia menggunakan kerangka yang terlampau disederhanakan bagi
praktek terapi
-
TR memiliki
kemungkinan yg besar untuk digunakan oleh tipe pemraktek yang memainkan peran
sebagai orang yang ahli dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan orang lain.
Jadi, terapis yang tidak menyadari kebutuhan- kebutuhannya sendiri untuk
“mengatur orang lain” bisa menghalangi pertumbuhan dan otonomi klien dengan
menjadi terlalu moralis dan mempengaruhi klien untuk menerima pandangan
terapis tentang kenyataan alih- alih mencari jawaban- jawaban dari dirinya
sendiri
-
Pandangan Glasser tentang penyakit mental sebagai
“ketidakbertanggungjawaban” adalah pandangan yang kontroversial
-
Terlalu menyederhanakan serta tidak shahih.
|