Selasa, 24 Juni 2014

Siang blogger, lama nih gak posting ke blog padahal materinya udah disiapin dari lama..
yuk, langsung aja.. disini kita bakal ngomongin soal terapi dari berbagai pendekatan
 
1. Pendekatan Psikoanalisis

Tokoh
Dasar Filosofi
Konsep
Tujuan
Hubungan Tarapeutik
Teknik penerapan
kekurangan
Sigmund Freud
 
-   Sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi.
-   Memberikan pandangan dan menemukan cakrawala baru, misalnya membangkitkan minat terhadap motivasi tingkah laku.
-   Sumbangannya,
1. kehidupan mental individu menjadi bisa dipahami dan pemahaman terhadap sifat manusia bisa diterapkan pada peredaan penderitaan manusia
2. T.L diketahui sering ditentukan oleh factor- factor tak sadar
3. perkembangan pada masa dini kanak- kanak memiliki pengaruh yang kuat terhadap kepribadian dimasa dewasa
4. teori psikoanalitik menyediakan kerangka kerja yang berharga untuk memahami cara- cara yang digunakan oleh individu dalam mengatasi kecemasan dengan mengandaikan adanya mekanisme- mekanisme yang bekerja untuk menghindari luapan- kecemasan
5. pendekatan psikoanalitik telah memberikan cara- cara mencari keterangan dari ketidaksadaran melalui analisis atas mimpi- mimpi, resistensi- resistensi, dan transferensi- transferensi.
-   Struktur kepribadian
  1. id
  2. ego
  3. super ego
- Pandangan tentang sifat manusia
-  Kesadaran dan ketidaksadaran
- kecemasan
- Mekanisme- mekanisme pertahanan ego
  1. penyangkalan
  2. proyeksi
  3. fiksasi
  4. regresi
  5. rasionalisasi
  6. sublimasi
  7. displacement
  8. reepresi
  9. formassi reaksi
- perkembangan kepribadian
  1. pentingnya perkembangan awal
  2. oral
  3. anal
  4. phallic
  5. laten
  6. genital
Membentuk kembali struktur karakter individual dengan jalan membuat kesadaran yang tak disadari di dalam diri klien
-   Fungsi dan peran terapis
-   Pengalaman klien dalam terapi
-   Hubungan antara terapi dan klien
-    Asosiasi bebas
-    Penafsiran
-    Analisis mimpi
-    Analisis dan penafsiran resistensi
-    Analisis dan penafsiran resistensi
-    Memperhatikan factor- factor seperti waktu, biaya, dan jumlah analisis yang ada- penerapan- penerapan praktis metode psikoanalitik amat terbatas
-    Tujuan- tujuan terapi psikoanalitik secara radikal tidak cocok untuk situasi konseling yang khas
-    Tidak berarti bahwa konselor harus terpaku pada masa lampau klien, menggali dan membahasnya, secara eksklusif, tetapi berarti bahwa pengabaian pengalaman- pengalaman masa dini sebagai determinan- determinan konflik- konflik yang terjadi sekarang membatasi kemampuan konselor untuk membantu pertumbuhan kliennya.
-    Tidak bisa diperiksa oleh metode- metode eksperimental.
รจ Banyak hal yang terdapat pada psikologi Freudian yang bisa diperiksa oleh metode- metode klinis, termasuk sejarah- sejarah kasus dan observasi.s

 

2. Pendekatan Client- Centered

Tokoh
Dasar Filosofi
Konsep
Tujuan
Hubungan Tarapeutik
Teknik penerapan
kekurangan
Carl R. Rogers
 
 
-   Mengembangkan terapi C.C sebagai reaksi terhadap apa yang disebutnya keterbatasan- keterbatasan mendasar dari psikoanalisis
-   Cabang khusus dari terapi humanistic yang menggarisbawahi tindakan mengalami klien berikut dunia subjektif dan fenomenalnya
 
-   Pandangan tentang sifat manusia
 
Menciptakan iklim yang kondusif bagi usaha membantu klien untuk menjadi seorang pribadi yang berfungsi penuh
-   Fungsi dan peran terapis
-   Pengalaman klien dalam terapi
-   Hubungan antara terapi dan klien
-    Tempat teknik- teknik dalam pendekatan C. C
-    Periode- periode perkembangan terapi C. C
1. periode 1 (1940- 1950): Psikoterapi nondirektif
2. periode 2 (1950- 1957): psikoterapi reflektif
3. periode 3 (1957- 1970): terapi eksperiensial
-  penerapan di sekolah: proses belajar- mengajar
-    Sejumalah praktisi menyalahtafsirkan atau menyederhanakan sikap- sikap sentral dari posisi C. C
-    Adanya jalan yang menyebabkan sejumlah praktisi menjadi terlalu terpusat pada klien sehingga mereka sendiri kehilangan rasa sebagai pribadi yang unik
-    C. C tidak lebih dari pada teknik mendengar dan merefleksikan
-    Keotentikan dan keselarasan terapis demikian vital sehingga terapis yang berpraktik dalam kerangka C. C harus wajar dalam bertindak dan harus menemukan suatu cara mengungkapkan reaksi- reaksinya terhadap klien. Jika tidak demikian, kemungkinan yang nyata adalah terapi C. C akan dikecilkan menjadi suatu corak kerja yang ramah dan aman, tetapi tidak membuahkan hasil.

 
 3. Terapi Analisi Transaksional
Tokoh
Dasar Filosofi
Konsep
Tujuan
Hubungan Tarapeutik
Teknik penerapan
kekurangan
Eric Berne
 
 
Ada didalam kata  pengantar
-    Pandangan tentang sifat manusia
-    Perwakilan- perwakilan ego
-    Scenario- scenario kehidupan dan posisi psikologis dasar
-    Kebutuhan manusia akan belaian
-    Permainan- permainan yang kita mainkan
Membantu klien dalam membuat putusan- putusan baru yang menyangkut tingkah laku sekarang dan arah hidupnya
-   Fungsi dan peran terapi
-   Pengalaman klien dalam terapi
-   Hubungan antara terapi dan klien
-    Penerapan pada kelompok
-    Procedur- prosedur tarapeutik
·   Analisis structural
·   Metode- metode ditaktif
·   Analisis transaksional
·   Kursi kosong
·   Permainan peran
·   Percontohan keluarga
·   Analisis upacara, hiburan, permainan
·   Analisis permainan dan ketegangan
·   Analisis skenario
-    Tidak memasukan diri (nilai- nilai, perasaan, dan reaksi- reaksinya terhadap klien, dan sebagainya kedalam transaksi dengan klien)
-    Tidak menemukan dalam AT suatu penekanan yang kuat pada keontektikan terapian atau pada hubungan pribadi- ke- pribadi dengan klien sehingga terapis AT bisa menyembunyikan diri dibawah selimut kategori- kategori, struktur- struktur, pemberian label, dan analisis transaksional
-    Mengutamakan pengalaman intelektual sehingga klien bisa memahami secara intelektual berbagai hal, tetapi tidak merasakan dan mengalami aspek- aspek dirinya sendiri
-    Memberikan penekanan hanya pada taraf kognitif, sehingga AT menjadi suatu cara yang eksklusif bagi pertumbuhan tampaknya berarti membatasi pertumbuhan tersebut
-    Pengabaian terhadap aspek- aspek emosional


4. Terapi Rasional- Emosi
Tokoh
Dasar Filosofi
Konsep
Tujuan
Hubungan Tarapeutik
Teknik penerapan
kekurangan
Albert Ellis
 
 
- Sebagai bahan pembahassan berdasarkan pemikiran bahwa TRE bisa menantang para mahasiswa u/ berfikir ttg sejumlah masalah dasar yg mendasari konseling dan psikoterapinya.
- TREterpisah secara radikal dari beberapa system lain, TRE lebih banyak kesamaanya dengan terapi- terapi yg berorientasi kognitif- TL- tindakan dalam arti menitikberatkan berfikir, menilai, memutuskan, menganalisis, dan bertindak
- TRE sangat didaktik dan sangat direktif serta lebih banyak berurusan dengan dimensi- dimensi pikiran dari pada dengan dimensi- dimensi perasaan
- Sangat tajam perbedaanya dalam persoalan nilai dan perlunya suatu hubungan pribadi antara klien dan terapis
-    Pandangan tentang sifat manusia
-    TRE dan teori kepribadian
-    Teori A- B- C tentang kepribadian
Meminimalkan pandangan yang mengalahkan diri dari klien dan membantu klien untuk memperoleh filsafat hidup yang lebih realistik
-   Fungsi dan peran terapi
-   Pengalaman klien dalam terapi
-   Hubungan antara terapi dan klien
-    Teknik- tekni dan procedur- prosedur utama TRE
-    Penerapan pada terapi individual
-    Penerapan pada terapi di kelompok
-    Karena pendekatan ini sangat daidaktik, penulis yakin bahwa terapis perlu mengenal dirinya sendiri dengan baik dan hati- hati agar tidak hanya memaksakan filsafat hidupnya sendiri kepada kliennya
-    Fakta bahwa terapis rasional memegang suatu posisi konfrontif menimbulkan bahaya- bahaya tertentu
-    Karena terpis memiliki kekuasaan besar yang dihasilkan oleh sikap persuasive dan direktifnya, kerugian psikologis lebih mungkin terjadi dalam TRE
-    Ada bahaya bahwa terapis yang tak terlatih yang menggunakan TRE memandang terapi sebagai “pencecaran” klien dengan persuasi, indoktrinasi, logika, dan nasihat.


 5. Terapi Realitas
Tokoh
Dasar Filosofi
Konsep
Tujuan
Hub.
Tarapeutik
Teknik penerapan
kekurangan
William Glasser
 
 
-   Terapi realistis adalah suatu system yang difokuskan pada tingkah laku sekarang
-   Terapis berfungsi sebagai guru dan model serta mengonfrontasikan klien dengan cara- cara yang bisa membantu klien menghadapi kenyataan dan memenuhi kebutuhan- kebutuhan dasar tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain.
-   Intinya adalah penerimaan tanggung jawab pribadi yang dipersamakan dengan kesehatan mental
-   Mengembangkan TR dari keyakinan bahwa psikiatri konvensional sebagian besar berlandaskan asumsi- asumsi yang keliru.
-   TR menguraikan prinsip- prinsip dan prosedur yang dirancang untuk membantu orang- orang dalam mencapai suatu “identitas keberhasilan”
-   TR adalah suatu bentuk modifikasi TL karena, dalam penerapan- penerapan institusionalnya, merupakan tipe pengondisian operan yang tidak ketat.
-    Pandangan tentang sifat manusia
-    Ciri- ciri TR
Membantu seseorang untuk mencapai otonomi.
Pada dasarnya otonomi adalah kematangan yg diperlukan bagi kemampuan seseorang untuk mengganti lingkungan dg dukungan internal.
Kematangan ini menyiratkan bahwa orang:
-   Mampu bertanggung jawab atas siapa mereka dan ingin menjadi apa mereka sertamengembangkan rencana- rencana yg bertanggung jawab dan realistis guna mencapi tujuan- tujuan mereka.
-   Membantu orang dalam menentukan dan memperjelas tujuan- tujuan mereka
-   Membantu mereka dalam menjelaskan cara- cara mereka menghambat kemajuan ke arah tujuan- tujuan yang ditentukan oleh mereka sendiri
-   Membantu klien menemukan alternative- alternative dalam mencapai tujuan- tujuan, tetapi klien sendiri yang menetapkkan tujuan- tujuan terapi
-   Fungsi dan peran terapi
-   Pengalaman klien dalam terapi
-   Hubungan antara terapi dan klien
-    Teknik- tekni dan procedur- prosedur utama
-    Penerapan pada situasi- situasi konseling
-    Penerapan di sekolah
 
-    Tidak memberikan penekanan yang cukup pada dinamika- dinamika tak sadar dan pada masa lampau individu sebagai salah satu determinan dari TLnya sekarang. Sementara tampaknya menerima peran masa lampau dan ketidaksadaran sebagai factor- factor kausal dari TL sekarang, dilain pihak ia menolak nilai factor- factor tersebut dalam memodifikasi TL sekarang.
-    TR bisa menjadi suatu tipe campur tangan yang dangkal karena ia menggunakan kerangka yang terlampau disederhanakan bagi praktek terapi
-     TR memiliki kemungkinan yg besar untuk digunakan oleh tipe pemraktek yang memainkan peran sebagai orang yang ahli dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan orang lain. Jadi, terapis yang tidak menyadari kebutuhan- kebutuhannya sendiri untuk “mengatur orang lain” bisa menghalangi pertumbuhan dan otonomi klien dengan menjadi terlalu moralis dan mempengaruhi klien untuk menerima pandangan terapis tentang kenyataan alih- alih mencari jawaban- jawaban dari dirinya sendiri
-    Pandangan Glasser tentang penyakit mental sebagai “ketidakbertanggungjawaban” adalah pandangan yang kontroversial
-    Terlalu menyederhanakan serta tidak shahih.
 nah, lebih gampang kan sekarang mahaminya :)
selamat belajar...